Posted on

Lebih Aware Dengan Polusi Udara

Lebih Aware dengan Polusi Udara

Di dalam sebuah tatanan kehidupan, lingkungan yang ditinggali oleh berbagai makhluk hidup seperti manusia, binatang serta tumbuhan semestinya mempunyai kondisi ruang yang asri, hijau dan penataan yang rapi terhadap pembangunan yang dilakukan oleh manusia. Sehingga ruang-ruang di lingkungan dapat ditinggali oleh semua lapisan makhluk hidup tanda ada gangguan ataupun keluhan. Tapi dengan maraknya pembangunan dan kemajuan teknologi seiring berkembangnya zaman oleh manusia terkadang dampaknya tidak hanya menghasilkan sesuatu yang positif tapi juga menghasilkan sesuatu yang negatif seperti dapat merusak lingkungan. Sebuah contoh paling sederhana ialah polusi udara yang dihasilkan dari berbagai kendaraan bermotor dan mobil, asap pabrik, dan pembakaran hutan. Sehingga ini perlu mendapatkan perhatian yang serius agar dapat segera dibenahi dan mampu untuk mengurangi tingkat polusi udara yang ada di lingkungan.

Saat ini Indonesia telah mengalami pembangunan besar-besaran yang dimana telah mampu memaksa masyarakatnya untuk mempunyai kendaraan baik roda dua dan roda empat sehingga kota-kota disesaki dengan berbagai jenis kendaraan yang lalu lalang. Jumlah kendaraan yang ada di Indonesia untuk saat ini sangat banyak dan setiap tahun dalam pertumbuhannya mengalami kenaikan. Jumlah kendaraan yang sangat besar tersebut sebagian besar ada di daerah perkotaan besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya, dan lainnya sehingga setiap unit kendaraan tersebut telah menghasilkan asap yang mengandung zat-zat yang dapat merusak lingkungan serta kesehatan masyarakat. Untuk kita sendiri sebagai manusia yang hidup dan terjebak di area lingkungan yang dipenuhi oleh asap kendaraan akan lebih rentan terkena penyakit berbahaya seperti stroke, asma, sakit mata, iritasi kulit dan lainnya.

Kita bisa lihat dari kisah Andi, seorang mahasiswa yang mengalami dampak dari polusi udara ini. Andi merupakan seorang mahasiswa yang berkuliah di sebuah universitas terkenal di Jakarta. Sembari mengisi kuliahnya, ia turut membantu usaha ibunya dalam membuka warung sembako di rumahnya. Setiap hari Andi berangkat ke kampusnya dengan berjalan kaki, karena jarak dari rumah ke kampusnya tidak begitu jauh. Beberapa tahun sebelumnya, jalanan yang biasa dilalui Andi dari rumah ke kampus masih sangat asri dan hijau karena ditumbuhi banyak pepohonan yang rimbun serta teduh. Andi pun sangat senang jika ingin berangkat kuliah karena selain menyehatkan dengan berjalan kaki, ia bisa sekaligus menghirup udara segar yang dihasilkan oleh pepohonan tersebut. Karena udara segar tersebutlah yang bisa membuat Andi dalam kondisi yang sehat serta fokus pada saat belajar di kampusnya.

Namun semuanya berubah dalam beberapa tahun terakhir, ada sebuah pihak developer gedung yang membangun gedung-gedung perkantoran di area jalan yang biasa Andi lalui jika ingin pergi kuliah. Dengan adanya gedung-gedung perkantoran tersebut, lama kelamaan jalan yang biasa Andi lalui untuk pergi kuliah mulai banyak dilalui oleh kendaraan bermotor. Gedung-gedung perkantoran tersebut rata-rata diisi oleh perusahaan-perusahaan besar yang mempunyai banyak karyawan, tidak heran dengan banyaknya karyawan tersebut membuat aktivitas di jalanan sekitar kantor tersebut menjadi padat dengan kendaraan bermotor karena para karyawan ini rata-rata membawa kendaraan roda dua maupun roda empat untuk pergi ke kantornya. Seiring banyaknya kendaraan tersebut, tidak diimbangi dengan jalan yang lebar membuat kemacetan pun tak dapat dihindari. Akibat dari hal ini seperti yang kita tahu bahwa asap dari kendaraan bermotor dapat menyebabkan polusi udara, semakin banyak kendaraannya maka polusi yang dihasilkan pun juga semakin banyak. Andi sendiri merasakan dampak negatifnya dari polusi tersebut, kini Andi harus melalui jalan untuk ke kampus tanpa bisa menghirup udara segar lagi karena pohon-pohon yang ada di jalan yang biasa dilaluinya sudah habis ditebang dan berganti dengan gedung-gedung bertingkat. Andi pun harus menghirup asap-asap dari kendaraan bermotor yang ada di jalan tersebut dan tanpa Andi sadari, banyak zat-zat karbon yang masuk ke sistem pernafasannya. 

Seiring berjalannya waktu, tiba-tiba saja Andi mengeluhkan sakit di dadanya. Ia merasa kesulitan untuk bernafas dan sering batuk-batuk. Ia pun segera bergegas untuk ke dokter dan berkonsultasi dengan dokter tersebut. Alhasil, informasi yang diterimanya adalah merupakan mimpi buruk bagi Andi. Akibat sering menghirup asap dari kendaraan, sistem pernafasan Andi mengalami gangguan dan mengharuskan Andi untuk memakai masker setiap hari demi menjaga sistem pernafasannya, Ia juga setiap minggu harus kontrol ke rumah sakit untuk mengecek sistem pernafasannya yang terkontaminasi zat karbon tersebut. Karena hal tersebut banyak kegiatan yang terlewatkan oleh Andi, kuliahnya pun jadi terganggu dan pengeluaran ibunya pun bertambah untuk pengobatan Andi. 

Kita bisa mencontoh dari kisah diatas tentang bahayanya dampak dari polusi udara sehingga kita bisa lebih peduli dan mulai bisa mencegah hal-hal tersebut terjadi. Kita bisa mulai dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, karena kendaraan bermotor menghasilkan asap yang berbahaya bagi udara. Kita juga dapat beralih ke sumber Renewable Energy, banyak sumber-sumber energi dari alam yang dapat kita manfaatkan untuk dapat menghasilkan listrik sebagai pengganti energi fosil tersebut. Salah satunya adalah menggunakan energi surya dengan perantara alat bernama Solar Panel.

Apakah anda ingin seperti Andi yang juga menjadi korban udara kotor yang sehari-hari kita hirup? Jika memang anda mulai peduli tentang dampaknya nanti, mungkin beralih ke sumber Renewable Energy bisa menjadi pilihan. Seperti REEF sebagai aplikasi financing berbasis Blockchain yang hadir untuk memberi solusi bagi terciptanya kelestarian lingkungan dengan Solar Panel yang di produksi oleh perusahaan JSKY sebagai partner. REEF berkomitmen untuk menghasilkan energi bersih dan juga menginspirasi masyarakat untuk segera beralih ke Renewable Energy serta menjaga kelestarian lingkungan. Ingin tahu selengkapnya langsung saja klik www.reef.id untuk informasi selengkapnya.