Posted on

Dengan Memasang Solar Panel, Anda Bisa Cepat Balik Modal

Tahukah kalian bahwa harga Solar Panel di Indonesia saat ini berada di kisaran US$ 1/Watt peak (Wp) atau US$ 1.000/kilowatt peak (kWp). Jika dikonversikan dalam rupiah, maka harga Solar Panel dengan kapasitas 1 kWp sekitar Rp 13,2 juta. Ditambah biaya instalasi di atap rumah, biayanya sekitar Rp 15 juta/kWp. Untuk kebutuhan listrik rumah tangga sendiri, kira-kira perlu 1-2 kWp alias 1.000-2.000 Watt peak (Wp). Mengapa hal seperti ini sangat dibutuhkan? Karena seperti yang kita tahu potensi energi surya di Indonesia sangat besar karena letak geografisnya yang berada di garis khatulistiwa.

Solar Panel sendiri merupakan alat yang terdiri dari sel surya, aki dan baterai yang mengubah energi cahaya menjadi listrik. Solar Panel menghasilkan arus listrik searah atau DC. Untuk menggunakan berbagai alat rumah tangga yang berarus bolak-balik atau AC dibutuhkan converter  (alat pengubah arus DC ke AC). Jika Solar Panel dikembangkan di Indonesia yang memiliki keuntungan mendapat sinar matahari sepanjang tahun, hal ini sangat cocok untuk daerah-daerah di pelosok-pelosok yang sulit dijangkau oleh PLN. Solar Panel juga merupakan Renewable Energy yang ramah lingkungan. Jika dapat dikembangkan ke rumah-rumah penduduk, maka dapat menghemat energi listrik terutama di Indonesia. Misalnya, jika 1 unit sel surya untuk keperluan listrik di siang hari dan 1 unit lagi untuk menyimpan energi listrik pada malam harinya, tentu saja dapat menghemat energi listrik lumayan besar.

Sekarang sudah semakin banyak rumah-rumah yang memakai Solar Panel di atap untuk memenuhi kebutuhan listrik pada siang hari. Tapi pemakainya masih terbatas di masyarakat kelas menengah atas. Sebab, biaya yang dibutuhkan setidaknya Rp 15 juta dan masih belum menjangkau masyarakat Indonesia pada umumnya. Meski demikian uang yang diinvestasikan untuk memasang Solar Panel bisa segera kembali dalam 4 tahun dan tanpa kita sadari Solar Panel juga memberi manfaat langsung berupa penghematan tagihan listrik. Di tahun ke-8 dan seterusnya, pemilik rumah sudah bisa menikmati keuntungan dari Solar Panel karena energi dari sinar matahari tentu tak akan habis, hanya mahal di awal saja tapi selanjutnya sangat murah bukan? Serta tidak menghasilkan polusi.

Mari kita lihat seperti kisah A, pada awalnya di sebuah kota terdapat keluarga yang kaya raya dan mempunyai anak tunggal bernama A. A ini adalah anak SMA berusia 17 tahun yang selalu memikirkan dirinya sendiri, bersikap egois serta tidak pandai dalam menghemat energi. Ia sangat tidak peduli dengan penghematan listrik, karena ia berpikiran buat apa hemat listrik selagi masih bisa dibeli dan bukan ia pula yang membayar. A sendiri pun mempunyai kedua orangtua yang kaya raya, jadi biarkan orang tuanya yang menanggung dan memenuhi semua kebutuhannya beserta listrik yang dipakainya. A juga selalu menganggap dirinya adalah yang paling benar dan merasa semua hal yang ada pada dirinya penting.

“A!!! Kenapa siang-siang gini semua listrik menyala? Berapa kali sih Ibu nasihatin kamu untuk selalu menghemat listrik?” Nasihat Ibu A. “Ibu… Listrik kan untuk kebutuhan A, tanpa listrik A tidak bisa beraktivitas, lagipula kan Ibu sama Ayah orang kaya. Jadi berapapun pengeluaran listrik tidak masalah mahal atau nggaknya.” Balas A agak panjang. “Tapi tidak berlebihan juga, pakailah sebutuhnya saja. Walaupun kita kaya, kita juga harus bersedekah, menolong orang, juga menghemat kebutuhan sehari-hari.” “Terserah Ibu deh.” A pun memberanikan diri untuk menanggapi omongan ibunya. Setiap harinya, A selalu dinasihati Ibunya untuk menghemat listrik. Tetapi ucapan Ibu A tidak ada satu pun yang dilaksanakannya. Ibu A pun sangat kesal karena sikap A yang egois dan memikirkan dirinya sendiri. 

Namun 1 bulan kemudian Orangtua A mengalami kebangkrutan. Untungnya Orangtua A mempunyai simpanan uang untuk makan sehari-hari, sedangkan A tidak mengetahui hal itu karena Orangtuanya tidak ingin memberitahukan saat ini. Orangtua A sangat panik ketika mengetahui listriknya sudah hampir habis. Sore hari tepatnya, tadinya A ingin menghabiskan malam minggu bersama pasangannya tetapi akhirnya tidak jadi karena mendadak mati listrik. A yang sedang ingin mandi pun kaget dan berteriak “Ibuuuu!!! Listriknya mati.” Karena takut, A berteriak sambil menghampiri Ibunya. “Maaf Ibu baru bilang sekarang, sebenarnya Ibu dan Ayah saat ini sudah bangkrut dan hanya mempunyai persediaan uang sedikit itupun hanya untuk makan kita sehari-hari. Kan Ibu sudah pernah bilang, pakailah listrik sebutuhnya saja, jika sudah tidak dipakai matikan dan jangan ditinggalkan begitu saja.” “Ibu maafkan A yaa. A selama ini salah, seharusnya A mendengarkan perkataan Ibu. Sekarang A pun tahu bahwa listrik itu sangat bermanfaat ketika dipakai, tetapi akan merugikan ketika tidak berfungsi. “Yasudah tidak apa-apa, jangan disesali perbuatan kamu yang sudah berlalu tetapi lain kali cobalah untuk hemat listrik ya dan jika kita sudah punya uang lagi nanti, kita akan coba mengganti pemakaian listrik dengan energi alternatif lain yang lebih hemat, tentunya kamu juga harus hemat ya dalam pemakaiannya.”

Berdasarkan kisah yang dialami A diatas, untuk itu REEF sebagai aplikasi financing berbasis Blockchain hadir dalam mempermudah anda memperoleh Solar Panel. Dengan bekerjasama dengan JSKY sebagai produsen dari Solar Panel ini, kami berkomitmen dalam mengubah gaya hidup anda dan beralih ke Renewable Energy, dan anda minimal sudah menyelamatkan keluarga anda dan turut membantu dalam kelestarian lingkungan. Tentunya dengan misi menjangkau seluruh masyarakat Indonesia untuk beralih ke Renewable Energy. Yuk mulai beralih dan pasang Solar Panel ini melalui REEF! Ingin tahu lebih banyak, langsung saja klik www.reef.id untuk informasi selengkapnya.