Posted on

Upaya Menanggulangi Masalah Polusi Udara

Upaya Menanggulangi Masalah Polusi Udara

Apakah kalian tahu bahwa pencemaran lingkungan merupakan masalah utama yang memiliki potensi untuk mengakibatkan kepunahan umat manusia di bumi jika tidak segera diatasi? Dari berbagai jenis polusi, polusi udara adalah salah satu yang membutuhkan perhatian segera. Permasalahan polusi udara serta pemanasan global yang mengakibatkan peningkatan jumlah gas rumah kaca di udara adalah masalah yang paling parah dihadapi manusia pada saat ini. Untuk itu, diperlukan adanya sebuah perubahan besar pada teknologi dan sosial yang didukung oleh aspek  keuangan dan politik yang dilakukan oleh suatu Industri. Untuk saat ini bisa dibilang masih sedikit sangat sedikit industri yang menggunakan teknologi ramah lingkungan, karena para pengusaha industry tersebut lebih cenderung fokus dalam mencari keuntungan dibandingkan untuk menyelamatkan lingkungan yang dimana itu memerlukan biaya yang sangat besar. Tetapi pada saat ini dengan adanya inovasi pada teknologi ramah lingkungan yang mampu menghemat biaya maka penyelamatan lingkungan pun dapat dilakukan sejalan dengan tujuan perusahaan dalam mencari keuntungan, dan nantinya akan mampu mengatasi kontaminasi dan pencemaran di lingkungan industri. 

Polusi udara di Jakarta jadi pembahasan yang hangat belakangan ini. Salah satu situs yang menyediakan angka pengukuran kualitas udara yaitu AirVisual menunjukkan tingkat pencemaran udara di Jakarta sebulan terakhir masuk kategori tidak sehat. Masalah polusi udara di Jakarta menjadi ramai dibahas sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan AirVisual menunjukkan air quality index (AQI) Jakarta berada pada angka 168 atau masuk kategori unhealthy. Di wilayah Indonesia sendiri khususnya Jakarta bahkan sempat menduduki ranking 1 kota paling berpolusi di dunia pada tahun 2019 ini. Saat itu, AQI Jakarta berada di angka 184 berdasarkan pengukuran dan kandungan PM 2,5 pagi itu, berdasarkan data AirVisual adalah 119.8 µg/m³. Kondisi udara Jakarta tidak juga kunjung membaik, bahkan di akhir pekan. Padahal, pada akhir pekan tidak banyak aktivitas perkantoran maupun pabrik yang artinya berbanding dengan jumlah kendaraan di ibu kota juga menurun. Saking berpolusinya udara di Jakarta kadang membuat mata kita bisa tertipu. Seringkali kita melihat kabut atau embun yang menutup dan mengaburkan pandangan pada gedung-gedung pencakar langit di ibu kota, tapi ternyata itu bukan kabut. Langit Jakarta sendiri jarang terlihat benar-benar biru dan warna langit lebih sering kelabu padahal sedang tak mendung.

Pemprov DKI Jakarta sendiri tetap mengambil langkah-langkah perbaikan demi menciptakan kualitas udara yang lebih baik untuk warganya. Mulai dari mewajibkan uji emisi, penggunaan baterai untuk mengganti genset, hingga membagikan tanaman kepada warga dan Pemprov DKI Jakarta juga terus mengkampanyekan agar warganya bisa beralih ke moda transportasi umum yang bertujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan yang berada di jalanan sehingga bisa menekan tingkat polusi udara. Ada sejumlah hal yang menjadi penyumbang polutan di Jakarta. Yang pertama dan paling utama adalah kendaraan bermotor, seiring dengan meningkatnya kepadatan penduduk Jakarta maka jumlah kendaraan pun semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah tersebut kebanyakan di dominasi oleh sepeda motor lalu disusul mobil penumpang, mobil beban, bus serta kendaraan lainnya. Jumlah ini pun belum termasuk lagi dengan kendaraan-kendaraan dari wilayah sekitar Jakarta yang masuk ke wilayah DKI Jakarta setiap harinya. 

Banyaknya kendaraan pribadi ini sebenarnya tak terlepas dari dua faktor, yaitu kelakuan manusianya dan yang kedua itu tata kotanya. Manusia Jakarta zaman sekarang, lebih suka hidup dengan simpel. Permasalahannya hal itu berbanding terbalik dengan jumlah transportasi umum di Jakarta yang tidak mendukung keinginan hidup seperti itu. Permasalahan kedua yaitu tentang tata kota. Yang menjadi faktor membuat jumlah kendaraan pribadi di Jakarta makin mengalami peningkatan secara pesat adalah karena Jakarta tidak dibangun dengan perencanaan yang jelas, hampir setiap tempat ada kantor, wilayah yang khusus untuk tempat tinggal juga tak jelas. Jakarta sendiri dinilai juga sangat padat hingga banyak jalan-jalan maupun gang-gang kecil yang tak bisa diakses oleh transportasi umum. Permasalahan inilah yang memicu sulitnya menata sistem transportasi di ibu kota.

Belum lagi di Jakarta masih banyak sekarang industri-industri besar yang masih menggunakan pembakaran minyak dan menyebabkan emisi gas rumah kaca, jumlah penggunaannya pun harus dibatasi dan jika mungkin harus dihilangkan sama sekali. Untuk mengatasi terjadinya polusi, limbah, maka kini diperlukan gerakan ramah lingkungan bagi industri di Indonesia khususnya di Jakarta untuk menunjukkan tanggung jawabnya kepada masyarakat. Pemerintah pun harus memberikan aturan yang tegas terhadap kewajiban industri untuk menjaga kelestarian lingkungan dan sebenarnya pemerintah sendiri juga telah melakukan berbagai cara dalam mengatasi dampak dari polusi udara yang ada di Jakarta yaitu dengan cara melakukan tindakan penghijauan terutama di daerah-daerah industri dan perkotaan. Karena dapat mengurangi polusi-polusi yang disebabkan alat transportasi atau semacamnya dengan cara diserap oleh tumbuhan-tumbuhan dari hasil penghijauan tersebut. Lalu dengan cara mengedukasi warganya untuk segera beralih ke Renewable Energy, dengan menggunakan Renewable Energy ini kita dapat meminimalisir dampak dari emisi karbon yang bisa menyebabkan polusi udara terlebih di kota-kota besar seperti Jakarta ini masih banyak yang menggunakan energi yang memicu emisi karbon.

Solar Panel sendiri sebagai salah satu alat untuk menghasilkan Renewable Energy bisa jadi pilihan, mengingat sumber energi yang diterima oleh alat tersebut tak akan habis. Terlebih lagi negara Indonesia berada di garis khatulistiwa sehingga sepanjang tahun akan terus disinari oleh matahari sehingga Solar Panel sangat potensial untuk menjadi sumber energi baru yang dipasang di rumah maupun gedung-gedung perkantoran anda. REEF aplikasi financing berbasis Blockchain hadir sebagai solusi untuk mempermudah masyarakat yang tak ingin terus menjadi korban emisi karbon di masa depan, bekerjasama dengan perusahaan JSKY sebagai produsen Solar Panel. Dengan mengubah gaya hidup dan beralih ke Solar Panel, anda minimal sudah berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Ingin tahu lebih banyak tentang REEF langsung saja klik https://www.reef.id untuk informasi selengkapnya.